-->

BMKG Supadio Pontianak Sampaikan Perkembangan Potensi Karhutla

Editor: Redaksi
Sebarkan:

Kubu Raya, Suaraborneo.id - Berdasarkan monitoring data di 8 lokasi pengamatan di Kalimantan Barat, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio mencatat hari tanpa hujan terlama terjadi di Supadio, Kabupaten Kubu Raya, yaitu 8 hari tidak hujan. Akan tetapi BMKG mencatat terakhir terjadi hujan intensitas sedang/lebat di Stasiun Meteorologi Supadio yaitu tanggal 6 Februari 2022, sehingga 21 hari terakhir sudah tidak terjadi hujan intensitas sedang/lebat. Rendahnya curah hujan yang terjadi di Sekitar Kabupaten Kubu Raya tersebut memicu mudahnya terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

“Monitoring titik panas sebagai indikasi potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan update data tanggal 28 Februari 2022 pukul 07.00 Wib menunjukkan jumlah titik panas di Kabupaten Kubu Raya sebanyak 15 titik. Meningkat dari hari sebelumnya yang hanya 3 titik. Bahkan beberapa wilayah Kalbar lainnya juga terjadi peningkatan jumlah titik panas yaitu di Kab. Sanggau, Landak, Mempawah, Ketapang dan Bengkayang,”jelas Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak, Sutikno, Rabu(02/03/2022).

BMKG Supadio memprakirakan potensi sangat mudah terjadi kebakaran hutan dan lahan masih akan berlangsung hingga tanggal 1 Maret 2022. Hujan diprakirakan terjadi di sebagian wilayah Kalimantan Barat mulai tanggal 01 Maret 2022 dengan intensitas dominan ringan dan tidak merata. 

Diprakirakan hujan intensitas sedang hingga lebat di sebagian besar wilayah Kalbar akan terjadi mulai tanggal 04 Maret 2022. Dengan kondisi tersebut, masih perlunya peningkatan kewaspadaan menghadapi potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, setidaknya hingga tanggal 04 Maret 2022.

Pada tanggal 4 hingga 7 Maret 2022 kondisi cuaca di Kalimantan Barat dominan terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat, sehingga pada periode tersebut perlunya mewaspadai hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.

“Pada periode 4 hingga 7 Maret 2022 tersebut diperkirakan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan dalam kategori aman,” pungkasnya. (Eka)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini