Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus |
JAKARTA, suaraborneo.id - Ketua Komisi V DPR Lasarus ungkapkan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air Sj 182, seraya meminta semua pihak untuk menunggu keterangan resmi dari KNKT (komite nasional keselamatan transportasi) terkait penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air Sj 182.
"Kita serahkan sepenuhnya dulu prosesnya kepada KNKT terkait penyebab kecelakaan. Dan Kita tunggu keterangan resmi dari KNKT. Meskipun kami telah berkomunikasi dengan KNKT dan Basarnas, tentu kami tidak ingin mengganggunya. Biarkan mereka bekerja terlebih dahulu mengumpulkan data-data yang diperlukan kan. Sehingga bisa memberikn keterangan yang akurat kepada masyarakat," ujar Lasarus saat dihubungi Parlementaria, Minggu (10/1).
Pihaknya berharap semua potensi yang ada di SAR, serta pendukung-pendukung lain juga dikerahkan untuk mencari kotak hitam pesawat tersebut, serta hal apapun tentang pesawat tersebut yang bisa dijadikan petunjuk. Terutama jika masih ada jenazah para korban yang bisa ditemukan untuk kemudian diidentifikasi.
Sebagaimana diberitakan pesawat tersebut sebelumnya sudah mengalami keterlambatan terbang sekitar 30 menit. Meski demikian Lasarus tidak ingin berandai-andai dalam menanggapi kemungkinan tersebut. Menurutnya, pilot yang sudah cukup berpengalaman sejatinya sudah mempertimbangkan situasi cuaca menjadi hal yang utama dalam penerbangan.
Karena selain bisa dilihat visual, secara teknologi, BMKG juga selalu memberikan rilis kepada seluruh maskapai penerbangan terkait cuaca di jalur penerbangan. Sehingga Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini meyakini seluruh maskapai penerbangan pasti mengupdate perkembangan cuaca pada saat itu atau di jalur penerbangan ketika mau terbang.
"Kami sendiri belum dapat rilis secara resmi dari BMKG terkait kondisi cuaca saat itu di tempat kejadian. Jadi saya tidak bisa berandai-andai terkait dengan kondisi cuaca saat itu," akunya.
Tidak hanya itu, Lasarus juga tidak ingin berspekulasi terkait penyebab kecelakaan yang disebabksn faktor usia pesawat.
Pasalnya, Ia menilai jika terkait dengan usia pesawat, pesawat itu sebetulnya kalau dikatakan laik terbang atau tidak laik terbang itu tergantung maintenance-nya. Bagaimana perawatan pesawat itu dilakukan secara temporer, sesuai dengan standard penerbangan kita.
"Kembali, saya tidak ingin berandai-andai. Namun jika dikatakan berdasarkan usia pesawat itu terpatahkan. Karena banyak pesawat yang usianya jauh lebih tua, namun dengan perawatan temporary yang baik mereka tetap laik terbang. Namun pertanyaannya, apakah pesawat ini dilakukan perawatan secara temporary dengan baik, dengan pengawasan otoritas yang mengawasi? Ya kita tunggu saja hasil KNKT yang hingga saat ini masih bekerja," paparnya.
Selagi masih menunggu hasil investigasi KNKT, tidak lupa Legislator PDI Perjuangan dari Dapil Kalimantan Barat II mengungkapkan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga korban atas peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya ini.
"Kita masih berharap ada keajaiban. Tetapi melihat proses yang berjalan dimana hampir dipastikan pesawat tersebut mengalami kecelakaan. Dan kecil mungkinan dalam kecelakaan pesawat ada penumpang yang selamat. Sehingga untuk kemungkinan terburuk itu, saya turut berduka cita yang mendalam, semoga para korban mendapat tempat terbaik disisi Tuhan Yang Maha Esa," pungkasnya.(Rilis/TS).