-->

Kabid P3LH di Dinas PERKIM-LH Pemkab Ketapang Jadi Korban Sriwijaya Air SJ-182

Editor: Redaksi
Sebarkan:

Foto keluarga korban menanti informasi dari pihak maskapai 

KETAPANG, suaraborneo.id - Sepasang suami istri asal Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak.


Sabtu (9/1) malam, rumah duka  dipenuhi sanak keluarga. Isak tangis pun tak terbendung.


Beben Sofian (59) dan Razanah (58) menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak asal Bumi Ale-ale tersebut.


Keduanya merupakan warga Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Kantor, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.


Rumah duka tampak dipenuhi sanak keluarga. Suasana haru pun tak dapat terbendung. Hingga kini pihak keluarga masih terus melakukan komunikasi dengan pihak maskapai.


Razanah diketahui merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) menjabat sebagai Kabid Pengendalian Pencemaran dan Pemelihara Lingkungan (P3LH) di Dinas Perumahan Rakyat dan Lingkungan Hidup (PERKIM-LH) Kabupaten Ketapang.


Korban bersama suaminya pergi ke Bandung untuk keperluan Kemoterapi, namun naas pesawat yang ditumpangi saat pulang ke Pontianak jatuh akibat hilang kontak.


foto selfie sebelum Takeoff yang dikirim ke anak korban yang dirumah 


Keluarga Korban, Hendra mengatakan,  sebelum lapas landas korban sempat mengirim foto selfie saat di badan pesawat ke pihak keluarga.


"Terakhir kami melalui informasi anak beliau mengirimkan foto pada saat sebelum takeoff, jadi sebelum takeoff itu beliau berdua pak Beben dan ibu Razanah sempat selfie, kemudian sempat mengirimkan foto selfie beliau berdua," ujar Keponakan Korban Hendra.


Mengingat jatuhnya pesawat tak jauh dari Jakarta, pihak keluarga berharap pihak maskapai dapat memfasilitasi keberangkatan anak korban untuk berangkat ke Jakarta. 


Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, korban yang berasal dari Ketapang, Kalbar tak hanya sapasang suami istri tersebut, namun ada sekitar delapan hingga sembilan orang nama lainnya yang memang tercantum dimanifest pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Namun hingga kini belum ada keterangan resmi dari pejabat yang berwenang.(TS).

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini