-->

Pemkab Sintang Siapkan Penambahan Kamar Isolasi Mandiri OTG Covid-19

Editor: Redaksi
Sebarkan:
SINTANG, suaraborneo.id - Pemerintah Kabupaten Sintang menyiapkan penambahan kamar untuk isolasi mandiri Orang Tanpa Gejala (OTG) Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Mess Diklat BKPSDM Kabupaten Sintang,  komplek Gedung Serbaguna Sintang, yang saat ini sedang dalam proses pengerjaan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Sintang. Guna memastikan sejauh mana progres pengerjaan, Bupati Sintang Jarot Winarno meninjau langsung ke lokasi, pada Senin (4/5/2020) siang, yang di dampingi Kadis Perkim Kab. Sintang Zulkarnain dan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kab. Sintang.

Kadis Perkim Kabupaten Sintang Zulkarnain mengatakan, pihaknya saat ini sedang menyiapkan 24 kamar yang nantinya akan di gunakan untuk isolasi mandiri covid-19 dengan ukuran kamar 3x3 meter karena satu kamar itu harus di tempati satu orang saja. Sementara kata Zul, kamar tersedia saat ini yang memang mess diklat BKPSDM ada 10 kamar saja. Untuk itulah pihaknya di minta Bupati menyiapkan kembali penambahan kamar tersebut.

"Dari 24 kamar, enam sudah jadi, masih 18 kamar yang kita kerjakan lagi, mudah-mudahan rabu ini kita bisa menyelesaikan 24 kamar yang di targetkan,"kata Zul.

Kemudian pihaknya juga menyiapkan satu kamar khusus untuk satu warga yang berkebutuhan khusus yang berdasarkan rapid test oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang hasilnya reaktif, sehingga akan diisolasi mandiri ditempat ini.

"Kita juga akan menyiapkan bekas kantor BKPSDM di belakang kalau kasus ini terus berkembang, disitu bisa sampai 60 orang"ujar Zul.


Sementara itu Bupati Sintang, Jarot Winarno di sela-sela penijauan menegaskan penambahan ruang isolasi mandiri di Mess Diklat BKPSDM Kabupaten Sintang disiapkan untuk OTG yang berdasarkan rapid test hasilnya reaktif, terutama bagi mereka yang kontak erat dengan penderita covid-19. 

"Kalau dia kontak erat dengan covid-19 dari hasil penelusuran, kemudian hasil rapid test reaktif, kita isolasikan disini. Kemudian yang tidak bisa diisolasi mandiri di rumah, karena reaktif itu bisa isolasi mandiri dirumah, asal dia mampu disiplin. Kalau kita tidak disiplin kita isolasikan disini. Kita isolasilah semuanya selama dua minggu sambil menunggu hasil swab tenggorokan," tegasnya. 

Jarot menjelaskan, saat ini OTG yang sedang menjalani isolasi mandiri di Mess Diklat ada 19 orang, terdiri atas 8 perempuan dan 11 laki-laki. "Ya kita jaga-jaga siapin kamar lebih. Siang ini bertambah 6 kamar lagi, besok bisa bertambah 6 lagi, jadi akan bertambah 12 kamar yang ada sekarang,” kata Jarot. 

Selain itu, saat ini juga di siapkan kamar khusus bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang turut diisolasi lantaran reaktif berdasarkan rapid test.

"Satu kasus kusus ODGJ reaktif. Anamnesa dari Malaysia jalan kaki, tapi kan kita akan analisa ulang,” ungkap Jarot. 

Jarot kembali menjelaskan bahwa hasil reaktif berdasarkan rapid test itu belum tentu positif covid-19, namun ada antibody atau ada kekuatan tubuh seseorang melawan covid-19. Dan yang pasti orang tersebut sudah ada kontak dengan positif covid-19. 

"kita takut meskipun antibody-nya sudah ada, tapi kemungkinan corona juga ada, kita swab tenggorokannya sambil nunggu hasil swab kita isolasi disini selama 14 hari," ujar Jarot. (*) 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini