-->

Sutarmidji: Kalbar Memerlukan Energi Alternatif Sektor Kelistrikan

Editor: Redaksi
Sebarkan:
PONTIANAK, suaraborneo.id - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menegaskan bahwa Kalbar memerlukan energi alternatif lain untuk memenuhi percepatan pertumbuhan sektor industri. 

Untuk mendorong pertumbuhan industri, Sutarmidji mengatakan Kalbar memerlukan energi alternatif lain, khususnya pada sektor kelistrikan. 

"Untuk itu kita harapkan ke depan ada energi alternatif yang bisa kita kembangkan dan pemprov Kalbar akan mendorong hal itu, seperti energi nulkir dan gas bumi," kata Gubernur Kalbar Sutarmidji usai FGD Kegiatan BPH Migas, Selasa (3/12/2019). 

Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri PLN masih membeli listrik dari Malaysia sebesar 220 MW, harga pembelian itu antara 7 sampai 8 sen dolar per-KWH, dan dijual kepada masyarakat antara 10 sampai 11 sen dolar.

Sementara, negara yang menggunakan teknologi Nuklir katanya, industri disana hanya mengeluarkan biaya produksi sebesar 3 sen dolar pe-KWH, sehingga pertumbuhan industri disana cukup besar. 

"Jika industri harus membayar 11 sen dolar, maka industri itu tidak akan bisa bersaing dengan industri yang ada di negara tetangga. Karena mereka harus mengeluarkan biaya besar untuk produksi, sehingga produk yang dijual kepada masyarakat juga akan dengan harga yang tinggi. Ini tentu menjadi hitung-hitungan ekonomi dari industri yang akan melakukan kegiatan produksi," ujarnya.

Jika ini kita biarkan, lanjutnya, maka pertumbuhan industri di Kalbar akan sulit untuk berkembang, karena biaya produksinya yang besar tadi. 

"Makanya kita akan mendorong pembangunan energi nuklir di Kalbar karena kita memiliki SDA yang cukup untuk hal itu," katanya.

Ia berharap dengan adanya pembangunan pipa gas bumi trans Kalimantan yang akan dilakukan ke depan menjadi salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan energi bagi industri dan masyarakat.

Setidaknya, jika rencana ini terealisasi negara bisa menghemat lebih dari Rp62 Triliun dari penggunaan minyak, bahkan negara bisa menghemat subsidi Rp4 Triliun, sehingga dari sisi efisiensi pembangunan pipa gas bumi trans Kalimantan ini sangat bermanfaat bagi keuangan negara.

"Makanya kami dari pemerintah provinsi akan mendukung penuh rencana pembangunan pipa gas ini. Dan saya harapkan kepada seluruh Pemda juga bisa mempermudah rencana ini," tuturnya. (TS)

Editor: Asmuni 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini