-->

Disdikbud Landak Raih Prestasi di Festival Budaya Perbatasan Jagoi Babang

Editor: Antonius
Sebarkan:

LANDAK, Suaraborneo.id – Pemerintah Kabupaten Landak melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang Festival Budaya Perbatasan yang berlangsung di Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kamis (30/10/2025).

Kegiatan ini merupakan program Kementerian Kebudayaan yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XII sebagai upaya memperkuat identitas kebangsaan dan diplomasi budaya di wilayah perbatasan.

Rusmini,S.MG. JF pamong budaya. Disdikbud Kabupaten Landak, menyampaikan bahwa acara pembukaan festival dilakukan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kementerian Kebudayaan, dengan laporan panitia disampaikan oleh Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XII.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Pj. Bupati Bengkayang, Wakil Bupati Landak, serta seluruh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan se-Kalimantan Barat.

Dalam kegiatan ini, terdapat dua narasumber utama, yakni Dr. Gutmen Nainggolan, S.H., M.A., Kepala Badan Pengelolaan PLBN Pusat, dan satu narasumber lainnya dari Badan Litbang Provinsi Kalimantan Barat yang membawakan materi tentang peran budaya di wilayah perbatasan.

Festival Budaya Perbatasan tahun ini diramaikan dengan berbagai kegiatan, antara lain:

Penampilan Tarian Nugal Ranca dari Sanggar Angkamor Manse binaan Disdikbud Landak.

- Lomba Sumpit (perorangan dan beregu)

- Lomba Katapel (Mantes)

- Pameran Budaya

- Seminar Budaya

Kontingen Kabupaten Landak mengirimkan 33 peserta dan berhasil meraih beberapa prestasi gemilang untuk sementara dalam cabang lomba sumpit, yaitu:

Juara II Beregu Campuran

Juara III Perorangan Putra

Juara III Perorangan Putri

Rusmini mengungkapkan rasa bangganya atas capaian yang diraih oleh peserta dari Kabupaten Landak.

“Prestasi ini menjadi bukti bahwa masyarakat Landak memiliki potensi dan semangat tinggi dalam melestarikan budaya lokal. Ajang seperti ini juga menjadi wadah mempererat persaudaraan antarwilayah,” ujarnya.

Ia menambahkan, untuk lomba katapel (mantes) masih akan berlanjut pada Jumat, 31 Oktober 2025, dan pihaknya optimistis peserta Landak dapat kembali memberikan hasil terbaik.

Festival ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi budaya, tetapi juga momentum memperkuat kerja sama lintas daerah dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya di wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia.(Anton)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini