![]() |
Pelantikan Pengurus Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Kalimantan Barat periode 2025 yang digelar di Pendopo Gubernur Kalbar. (Foto:adpim) |
Ria Norsan menegaskan, pelantikan tersebut bukan sekadar acara seremonial, melainkan menjadi awal komitmen kolaboratif antara Pemuda Katolik dan pemerintah daerah.
“Kami sangat mendukung dilantiknya pengurus Pemuda Katolik Kalbar. Ini bukan hanya soal berorganisasi, tetapi juga bersinergi membangun Kalimantan Barat yang kita cintai agar lebih maju ke depan,” ujarnya.
Gubernur juga mengapresiasi semangat pengurus yang siap berkolaborasi, serta keterbukaan organisasi dalam menyampaikan aspirasi dan masukan secara langsung kepada pemerintah. Menurutnya, pelaksanaan pelantikan di Pendopo Gubernur menandakan Pemuda Katolik sebagai bagian dari keluarga besar pembangunan Kalbar.
“Biasanya organisasi kepemudaan harus melalui jalur panjang untuk menyampaikan aspirasi. Hari ini, Pemuda Katolik punya pintu langsung. Jika ada program provinsi yang belum maksimal, Ketua Komda bisa langsung berkomunikasi dengan saya,” katanya.
Ia berharap Pemuda Katolik dapat mengambil peran aktif sebagai akselerator dan agregator dalam menyukseskan program pembangunan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Program yang dijalankan, lanjutnya, harus konkret dan bermanfaat langsung bagi masyarakat.
“Kami titipkan agar program Pemuda Katolik di Kalbar bersifat konkret dan langsung dirasakan manfaatnya. Ini bukan zamannya lagi program simbolik. Kita butuh program yang menjawab kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, Ria Norsan menilai Pemuda Katolik memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk menjadi pengawal kebijakan, termasuk memberikan masukan atau kritik konstruktif terhadap program yang belum optimal.
Sementara itu, Ketua Pemuda Katolik Komda Kalbar Hubertus Vinsensius Wake menyampaikan apresiasi atas dukungan dan ruang yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Kalbar. Ia menegaskan, organisasinya siap mengawal pemerintahan dan merealisasikan program dari pusat hingga daerah.
“Kehadiran kami di pendopo ini menjadi simbol bahwa Pemuda Katolik diterima sebagai mitra strategis. Kami berkomitmen mengawal pemerintahan Bapak Gubernur sampai akhir masa jabatan, serta siap menurunkan program-program pusat seperti advokasi, pemberdayaan perempuan, pelatihan tanggap bencana, dan lainnya,” kata Hubertus.
Pelantikan ini diharapkan menjadi momentum penguatan sinergi antara Pemuda Katolik dan pemerintah daerah, demi terwujudnya program pembangunan yang konkret dan tepat sasaran bagi masyarakat Kalimantan Barat. (rfa/ica)