Sekadau Kalbar, Suaraborneo.id - Dinas Kesehatan, PP dan KB Kabupaten Sekadau terus menggalakkan berbagai program kesehatan untuk memastikan keselamatan ibu hamil dan bayi. Meski angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Sekadau tergolong rendah, Kepala Dinas Kesehatan Henry Alpius menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mendukung upaya pencegahan kematian ibu dan bayi.Kepala Dinas Kesehatan, PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henry Alpius.
Saat ini, AKI di Kabupaten Sekadau tercatat 19 per 10.000 kelahiran, sementara AKB berada di angka 7 per 1.000 kelahiran. Menurut Henry, sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh pendarahan, yang seharusnya bisa dicegah melalui pemanfaatan program kesehatan yang tersedia.
Salah satu program unggulan adalah Penerima Bantuan Iuran (PBI) untuk ibu hamil, yang mencakup pemeriksaan kehamilan secara rutin di Puskesmas dan Posyandu. Henry menjelaskan, meskipun fasilitas seperti USG dan laboratorium sudah tersedia di Puskesmas, tantangan utama adalah kurangnya keaktifan masyarakat dalam memanfaatkan layanan tersebut.
"Tidak semua ibu hamil bisa melahirkan di rumah. Kalau pemeriksaan rutin dilakukan, kami bisa menentukan apakah ibu tersebut bisa melahirkan di Puskesmas atau perlu dirujuk ke rumah sakit," ujar Henry, Rabu, 10 Juli 2024.
Namun, tingkat partisipasi dalam program PBI masih rendah. Dari 2.000 kuota yang tersedia tahun lalu, hanya sekitar 800 ibu hamil yang memanfaatkannya. Tahun ini, pemerintah kembali menyediakan 500 kuota dengan syarat yang sederhana: pemeriksaan rutin ke bidan dan dokter Puskesmas.
Untuk meningkatkan kesehatan bayi dan balita, Henry mengimbau orang tua aktif membawa anak ke Posyandu. Selain untuk memantau perkembangan anak, Posyandu juga menyediakan program pemenuhan gizi, pemberian vitamin, dan edukasi kesehatan lainnya.
"Jangan menunggu petugas datang ke rumah. Segera laporkan kelahiran atau kondisi kesehatan anak ke Posyandu atau desa," tegas Henry.
Dia juga menyoroti pentingnya memanfaatkan fasilitas kesehatan desa, seperti Puskesmas Pembantu (Pustu), dan melibatkan seluruh pihak dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, terutama di daerah sulit akses.
Selain program berbasis desa, Dinkes Sekadau meluncurkan inisiatif Dokter Spesialis Masuk Kampung yang bertujuan menjangkau desa-desa terpencil. Program ini telah berjalan selama setahun dan membantu menjangkau masyarakat yang sulit mengakses layanan kesehatan.
Penambahan fasilitas kesehatan juga menjadi prioritas pemerintah, dengan hadirnya RS Pratama di Landau Apin yang siap diresmikan pada 24 Juli mendatang. "Ini merupakan bagian dari langkah besar dalam meningkatkan layanan kesehatan bagi ibu, anak, dan masyarakat secara umum," ujar Henry.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau berharap partisipasi aktif masyarakat dalam program-program ini dapat semakin menurunkan angka kematian ibu dan bayi, sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan.