-->

Kapolri: Satgas Madago Raya Terus Buru Kelompok MIT

Editor: Redaksi
Sebarkan:

Baliho Daftar Pencarian Orang (DPO) Polisi yang memuat nama dan foto anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang terpajang di Desa Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. (Foto: Yoanes Litha/VOA)

Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya hingga kini masih memburu sembilan orang anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di hutan pegunungan Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa Satgas Madago Raya terus memburu kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Hal itu disampaikan Kapolri saat Rapat Kerja dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/6).

“Saat ini hanya ada sembilan orang kelompok yang ada di sana. Mudah-mudahan dalam waktu cepat kita bisa menyelesaikan sembilan -anggota- kelompok tersebut,” kata Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam rapat kerja yang disiarkan melalui akun You Tube DPR RI tersebut.

Dikatakannya Operasi Madago Raya yang diselenggarakan sejak Januari 2021 telah berhasil melakukan tindakan tegas terukur terhadap dua anggota MIT yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO), yaitu Alvin alias Adam alias Mus’ab dan Hairul alias Irul.

Sarifuddin Suding Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PAN/ Dapil Sulteng menilai Kapolri perlu memberi dukungan penuh untuk penyelesaian masalah gangguan keamanan di Poso.

“Saya memberikan apresiasi terhadap kinerja Polda Sulawesi Tengah yang selama ini melakukan suatu kerja-kerja keras utamanya menyangkut masalah kekerasan yang masih sering terjadi di wilayah Poso,” ujar Sarifuddin.

Pengawalan Warga

Pemerintah Desa Kalemago, Lore Timur, Kabupaten Poso, mengatakan warga tetap pergi ke kebun untuk memanen kopi dan kakao, meski masih ketakutan setelah pembunuhan empat warga desa oleh MIT pada Mei lalu.

Otniel Papunde, Sekretaris Desa Kalemago mengatakan warga diimbau agar melakukan kegiatan di kebun beramai-ramai dengan pengawalan aparat keamanan. Warga juga tidak diperbolehkan bermalam di kebun.

“Kalau ada yang istilahnya panen itu harus membawa petugas supaya ada penjagaan. Artinya kalau yang panen dekat-dekat gunung itu kemudian yang di dalam kebun ini dikawal,” kata Otniel Papunde kepada VOA, Kamis (17/6).

Pada 11 Mei 2021, empat warga desa Kalemago, Lore Timur, Kabupaten Poso, dibunuh oleh kelompok MIT saat sedang memanen kopi di kebun yang berjarak sejauh dua kilometer dari desa itu.

Menurut Otniel, warga sangat berharap aparat keamanan dapat secepatnya menangkap seluruh anggota MIT untuk memulihkan rasa aman. Tidak saja di Kalemago, tapi di desa lain yang berada di sekitar kaki gunung biru.

Pada awal Juni, Kapolda Sulteng sekaligus Penanggung Jawab Komando Operasi Satuan Tugas Madago Raya Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengatakan pihaknya berharap bisa menangkap seluruh anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur dalam dua bulan ke depan. [yl/ft]

Sumber : VOA

 

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini