-->

Komisi II DPRD Sekadau Kunjungi AP Investmen KSP Agro, Ingatkan Perusahaan Tentang CSR

Editor: Redaksi
Sebarkan:

Kunjungan Komisi II DPRD Kabupaten Sekadau ke AP Investmen KSP Agro 

Sekadau Kalbar, Suaraborneo.id - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Sekadau kunjungan ke PT. KSP (AP Investmen KSP Agro) di SP 2 Deaa Maboh Permai Kecamatan Belitang, Kabupaten Sekadau, Selasa (4/5/2021).

Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II, Yodi Setiawan didampingi 6 Anggota Komisi II lainnya, Liri Muri, Mathius Candra Dawi, Bambang Setiawan, Ari Kurniawan Wiro, Moloi dan Ardi Wiranata.


Dalam kunjungan ini, kembali Komisi II DPRD Sekadau mengingatkan kepada sejumlah perusahaan terkait sudah adanya Peraturan Daerah (Perda) tentang Coporate Social Responsibility (CSR) atau tanggungjawab sosial perusahaan.


Perda nomor 1 tahun 2017, memang belum ada peraturan bupati (Perbup) terkait petunjuk pelaksanaan Perda tersebut.


"Kita berharap agar perusahaan dalam menerapkan CSR tidak monoton pada satu jenis saja, misalnya hanya monoton membuat jalan, kedepan kita berharap, CSR bisa menyentuh kebutuhan lain, misalnya bantuan pupuk bagi petani,"kata Yodi Setiawan, ketua komisi II DPRD kabupaten Sekadau ketika membuka dialog dengan menejemen PT. KSP. 


Sementara itu, Bambang Setiawan dalam dialog tersebut juga memberikan masukan kepada pihak perusahaan terkait kualitas perbaikan infrastruktur. Utamakan kualitas, jangan asal jadi ketika perusahaan memperbaiki jalan.


"Saat ini akses jalan ke desa Sungai Tapah masih rusak, kita minta peran perusahaan, lebih dominan agar akses ke sana bisa lancar," pinta Bambang 


Hal yang sama juga di katakan oleh Ardi Wiranata.


Selanjutnya, Mathius Candra Dawi mengakui, kalau selama ini masyarakat sudah sangat terbantu dengan ada CSR yang dilakukan oleh perusahaan, hanya saja tidak tercatat dan dilaporkan. 


"Meski kali ini adalah kunjungan pertama komisi II DPRD, namun harapan kedeapn harus ada komunikasi yang baik antara perusahaan dan DPRD, terutama komisi yang membidangi perkebunan," kata Candra Dawi.


Ia berharap agar perusahaan sebagai bapak angkat petani, jangan bosan-bosan berikan pembinaan kepada petani.


"Ada 12 Satuan Pemukiman (SP) di wilayah kerja PT.Kalimanyan Sangar Pusaka (KSP) yang harus di bina oleh menejemen sebagai bapak angkat," ingatnya.


Mengenai Replanting, perusahaan harus lakukan komunikasi yang baik dengan petani melalui KUD yang sudah ada. 


Dalam kesempatan yang sama, Ari Kurniawan Wiro dalam penyampaiannya mengatakan bahwa dalam mensosialisasikan Perda nomor 01 tahun 2017 tentang CSR, dirinya melihat ada sedikit masalah di perusahaan tersebut yakni adanya kesalahan tata niaga perkebunan.


Namun, Ari menilai muara dari kesalahan dari tata kelola niaga cenderung kurangnya jalinan memilih komunikasi antara petani dan perusahaan, sehinga petani dengan leluasa bisa berkomunikasi dengan perusahaan lain. 


"Masalah, tentu soal keseragaman harga Tandan Buah Segar (TBS) antar perusahaan berbeda. Artinya, hanya terkait soal harga,"kata Ari.


Sementara itu Liri Muri, dalam paparannya  mengatakan, terkait soal sertifikat warga yang berada didalam HGU perusahaan.

Karena, meskipun sama-sama masuk dalam wilayah HGU, namun ia mempertanyakan kenapa masih ada yang tidak terbit Sertifikat nya.


"Padahal melalui program PTSL secara gratis dari pemerintah, warga baru bisa membuat sertifikat. Nah, bagi yang belum terbit Sertifikatnya, kita minta perusahaan bisa komunikasi dengan pihak BPN," saran Liri.


Ia juga menyarankan agar, setiap perusahaan wajib menjalankan CSR sesuai Perda yang sudah di sahkan oleh Legislatif bersama Eksekutif.


Sementara itu, Tobing General PT. KSP menjawab berbagai pertanyaan yang disampaikan oleh para wakil rakyat terutama terkait masalah replanting kebun plasma.


Menurut Tobing, soal replanting pihaknya sudah menawarkan beberapa opsi kepada petani,


"Mau dikelola sendiri atau diserahkan kepada perusahaan. Tinggal komitmen dari petani," katanya


Mengenai tata niaga, saat ini memang kebutuhan olah TBS di PKS selama ini memang tidak sesuai target, hal ini tentu menyulitkan pihak perusahaan, namun pihaknya tidak patah arang, terus berupaya agar tata niaga segera normal.


Mengenai CSR, Tobing mengklaim sudah banyak yang dilaksanakan yakni perbaikan jembatan, jalan, untuk sembako dan bantuan rumah ibadah.


"Untuk CSR kita sudah banyak melakukan dengan berbagai jenis kegiatan, karena itu sudah menjadi komitmen kami," ujarnya. (tim) 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini