Suaraborneo.id - Warga negara AS termasuk diantara puluhan orang yang tewas dan terluka
karena terinjak-injak dalam sebuah festival keagamaan di Israel, kata
Kedutaan AS pada Sabtu (1/5). Insiden itu terjadi di tengah meningkatnya
kritikan pasca salah satu bencana sipil terburuk dalam sejarah negara
itu.
Sedikitnya 45 tewas terinjak dan lebih dari 100 lainnya terluka dalam
festival Yahudi ultra-Ortodoks di lereng Gunung Meron, yang diadakan
semalaman antara Kamis (29/4) dan Jumat (30/4).
Penyebab pastinya belum jelas, tapi penuturan saksi mata dan video yang
diunggah ke media sosial mengisyaratkan bahwa ratusan jemaat
berdesak-desakan menuruni sebuah tangga yang sempit, sebagian jatuh,
tersandung, terinjak dan mengalami sesak napas.
Seorang saksi menggambarkan orang-orang bertumpuk satu sama lain. Pihak berwenang mengatakan anak-anak ikut terluka.
Menteri Kesehatan mengatakan 32 korban tewas telah diidentifikasi Jumat malam (30/4). Proses identifikasi berhenti selama 24 jam untuk menghormati Sabbath Yahudi dan dilanjutkan lagi Sabtu malam (1/5) ketika keluarga-keluarga mempersiapkan pemakaman.
Seorang juru bicara Kedutaan AS mengatakan: "Dapat kami pastikan bahwa beberapa warga negara AS termasuk diantara korban."
Mereka termasuk korban tewas dan luka-luka. Kedutaan AS berusaha memverifikasi apakah ada lagi warga negara AS yang terlibat, dan memberikan semua bantuan konsuler yang tersedia kepada warga negara AS, kata juru bicara itu. Dia menolak berkomentar lebih jauh. [vm/ah]
Penulis : VOA