-->

Kasus Covid-19 Melonjak, Bupati Sintang Akan Perketat Aturan Pada Bulan Ramadhan

Editor: Redaksi
Sebarkan:

Bupati Sintang, Jarot Winarno 

SINTANG, suaraborneo.id - Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sintang gelar konferensi pers terkait perkembangan kasus Covid-19 baru-baru ini. Pasalnya, pada 4 minggu terakhir bulan Maret 2021 ini kenaikan kasus baru yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sintang cukup signifikan. Kegiatan bertempat di ruang Command Center Kantor Bupati Sintang, Jumat (26/3/2021). 

Konferensi pers dihadiri langsung oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas Covid-19 Sintang, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh, Direktur RSUD Ade M Djoen Sintang dr Rosa Trifina, Kepala Dinas Kominfo Sintang Kurniawan, dan anggota Satgas Covid-19 Sintang lainnya. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh mengatakan, saat ini sudah 837 kasus konfirmasi Covid-19 di Sintang dengan angka kesembuhan sebanyak 751 orang, yang dirawat 78 orang. Harysinto mengatakan bahwa kenaikan kasus minggu ke-4 bulan Maret cukup meningkat (signifikan). 

"Sedang dalam perawatan 139 orang, dirawat di ruang isolasi khusus 9 orang tapi tadi pagi ada yang pindah ke Rusunawa jadi tinggal 4 orang. Diruang Pinere 6 orang, di Rusunawa 79 orang, 44 orang sedang isolasi mandiri pasien yang Orang Tanpa Gejala (OTG) atau gejala sangat ringan," jelasnya. 

Harysinto juga menyampaikan bahwa, untuk penanganan pasien Covid-19 di Kabupaten Sintang menggunakan 2 fasilitas yaitu RSUD di ICU Ruang Isolasi Khusus (RIK) dan di Rusunawa. "Untuk tingkat kesembuhan 88 persen dan 11 persen masih dalam perawatan 1 persen kasus meninggal," kata Harysinto Linoh. 

Selanjutnya, Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan, pada minggu (bulan Maret) kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sintang melonjak cukup signifikan sebanyak 94 kasus. Kasus konfirmasi tersebut di dominasi oleh klaster Gowes, klaster balap sepeda ditambah dengan klaster rumah ibadah karna klub gowes itu sembahyang ditempat yang sama. Jarot menyebut bahwa kasus indeks pertama kali menulari klaster 35 orang itu baru pulang dari Pontianak. Lalu klaster kantor BPN. 

"Kurangi mobilitas, kalau tidak perlu ke Pontianak ya tidak usah dulu. Kita pertama kali ditemukan dalam 1 minggu sebanyak 94 kasus terkonfirmasi positif Covid-19," ujarnya 

Oleh karena itu, Jarot meminta agar masyarakat Kabupaten Sintang harus tetap menerapkan 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. "Klaster gowes tersebut termasuk virus Covid-19 yang ganas karna ada salah satu meninggal. Begitu kena langsung sesak nafas," katanya. 

Jarot juga menyampaikan bahwa tidak ada pasien Covid-19 di Sintang yang meninggal karna tidak ada penyakit penyerta atau penyakit bawaan. Hanya 1 orang dibawah 50 tahun yakni guru (perempuan), semua usia sudah diatas 60 tahun. "Jadi kalau usia lanjut diatas 60 tahun memiliki penyakit penyerta, bagus kita prioritaskan segera vaksinasi," ujarnya. 

Jarot mengatakan bahwa sekarang Kabupaten Sintang sudah dibuka pendaftaran untuk vaksinasi lansia. Karena justru makin usia tua dan ada penyakit penyerta, segera vaksinasi Kemudian kata dia, sebentar lagi bulan puasa (Ramadhan). "Saya mau bikin aturan lebih ketat pada bulan puasa. Tempat hiburan, tempat karaoke, Bar ditutup. Warung-warung boleh tapi tidak usah menutup tirai, biar yang tidak puasa makan akan kelihatan, cuma, jam operasionalnya kita atur agak ketat. Warung kopi jam 10 malam keatas kita razia," tegasnya 

Pada pelaksanaan bulan Ramadhan, Jarot mengimbau kepada umat muslim tetap melaksanakan 5M. "Pada minggu lalu, ada pasien positif Covid-19 maauk rumah sakit tidak tertolong dan meninggal dunia. Sehingga ada kemungkinan bahwa Covid-19 yang masuk ke Sintang, mulai dari yang agak jinak sampai yang ganas. 

Melihat situasi tersebut, maka ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih meningkatkan kedisplinan, lakukan proteksi diri dengan 5M. "Kemudian kita akan segera menetapkan PSBB, jam operasional, dengan memanfaatkan momen bulan suci Ramadhan. Kita juga mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan Mikro Lock down pada  komplek, RT/RW yang kasusnya cukup banyak. RT/RW membuat peraturan sendiri membatasi lalu lintas orang keluar masuk dari banyaknya kasus corona tadi," pungkasnya. (tim) 


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini