Bupati Sanggau, Paolus Hadi |
SANGGAU, suaraborneo.id - Pemerintah Kabupaten Sanggau telah memperpanjang status darurat bencana banjir, puting beliung dan tanah longsor (batingsor) hingga Maret 2021. Langkah itu diambil untuk memaksimalkan anggaran belanja tak terduga (BTT) dan menggerakkan sumber daya dalam penanganan bencana tersebut.
“Saya sudah perintahkan BPBD dan dinas terkait supaya memastikan masyarakat harus dikunjungi, pemerintah hadir di situ. Karena untuk bantuan tidak ada masalah, kita ada anggaran tak terduga, kemudian kita juga punya cadangan untuk pangan. Ini bisa kita pakai, termasuk bantuan-bantuan spontan dari OPD terkait,” kata Bupati Sanggau, Paolus Hadi. Selasa, (19/1/2021).
Bupati Sanggau dua periode ini menyebut, yang juga butuh penanganan adalah lahan pertanian masyarakat terdampak banjir, baik sawah maupun ladang.
“Nanti yang berat itu apabila mereka gagal panen. Nah saya sudah minta data perwilayah, mudah-mudahan air hanya lewat. Tetapi kalau sampai seminggu, pasti akan ada dampak terhadap pertanian kita. Ini yang akan kita lakukan terkait keputusan apa yang kita ambil,” ujar PH sapaan akrabnya.
Dengan demikian masyakat sanggau diimbau agar tetap selalu waspada terhadap banjir susulan
“Masyarakat Sanggau saya yakin tahu kalau banjir di sejumlah wilayah terjadi setiap tahun, dari perhuluan turun ke bawah. Untuk itu saya minta kepada yang di bawah, yang menerima kiriman air dari atas agar waspada. Terutama yang tinggal di tepi sungai,” terangnya.
Bupati Sanggau mengaku ada perubahan yang perlu diwaspadai karena tingkat derasnya air. “Itu karena ada masalah juga soal lingkungan, kedepan kita harus bersama-sama supaya air tidak langsung ke sungai,” pungkasnya. (Bry)