SINTANG, suaraborneo.id - Jumat (1/5) pagi sebuah tulisan telah menggugah sekelompok anak muda. Tulisan ficer dari tautan website berita regional itu mengisahkan salah satu warga Sintang yang positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Dituturkan secara lugas tentang seorang perempuan muda dengan tanggungjawab yang besar. Kesehariannya, wanita ini bekerja sebagai petugas cleaning service. Sudah sebulan lebih ia terlibat aktif dalam tim penanganan Covid-19 di RSUD Ade M. Djoen Sintang.
Sehari sebelumnya Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang mengumumkan hasil test Swab warganya. Sebagaimana disebutkan oleh Agus Pujianto (penulis) hasilnya sungguh mencengangkan. Salah satu warga Sintang yang positif Covid-19 ternyata salah satu tenaga kebersihan di ruang isolasi RSUD M. Djoen Sintang.
Mirisnya, wanita ini harus menghidupi 2 (dua) anaknya dan ibunya di sebuah rumah kayu di pinggiran Sintang. Komplek rumah di Gang Keramat adalah lokasi terjauh di daerah Teluk Menyurai. Kawasan ini terletak dipertemuan Sungai Kapuas dan Sungai Kebiau. Kondisinya pun masih seperti perkampungan yang umum terlihat di Sintang, dikelilingi kebun karet dan semak-semak kemunting.
“Dulu kami sering melintas di rumah mereka, terutama kalau musim kemarau, waktu pergi mansai (mencari ikan dengan alat tradisional) dan mincing,” kata Edi, salah satu warga Menyurai. “Perempuan ini seumuran adik saya, hanya saja kurang beruntung soal pendidikan. Syukurlah sekarang dia ada kerja yang bagus di rumah sakit. Tapi itulah, kasihan dengarnya karna dia malah tertular corona disana, ketika dia begitu berdedikasi pada pekerjaannya,” tambahnya dengan prihatin.
Kepedulianpun merebak. Mulai dari hanya memposting dukungan positif di berbagai laman media sosial. Hingga siang hari, dengan dikoordinir oleh Erik dan Edi, anak muda lingkungan Menyurai menggabungkan diri dalam group WhatsApp mulai menggalang dana dan berbagai bantuan material bagi salah satu tetangga se-lingkungan tersebut.
Program yang melibatkan 27 orang anak muda Menyurai itu ditutup Minggu (3/5) siang. Seluruh donasi yang terkumpul diberikan kepada Keluarga Terdampak, berupa uang sejumlah Rp2.675.000, beras sebanyak 15 kilogram, dan sejumlah barang perlengkapan kebersihan rumah tangga.
“Sebagian uang diserahkan secara tunai sebesar Rp. 1.500.000,- selebihnya diwujudkan dalam bentuk sembako,” ungkap Erik selaku koordinator.
“Tadi kita juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan mengenai penyerahan bantuannya. Puji Tuhan sudah diterima oleh keluarga yang bersangkutan. Kita harap sumbangan ini bisa bermanfaat untuk mereka selama beberapa bulan ke depan sampai si ibu bisa bekerja seperti sedia kala lagi. Kita juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur baik yang anak lingkungan sini dan juga bantuan yang dari pihak luar,” ujarnya lagi.
Kegiatan ini mengundang banyak tanggapan dari warga secara langsung maupun melalui media sosial. Salah satunya, anggota DPRD Sintang, Hikman Sudirman. Pria yang akrab disapa Sudir ini menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini. Ia mengatakan persetujuannya atas kegiatan positif tersebut.
“Semangatnya bagus ya, sebagai anggota DPRD saya memberikan pujian untuk anak-anak muda yang tergerak melakukan hal-hal positif seperti ini. Kita semua memang perlu sekali saling membantu terutama masa-masa sulit akibat Covid-19 ini. Terlebih kita mulai dengan warga-warga di sekitar kita. Kami juga dari Partai Demokrat beberapa waktu lalu mengerjakan hal serupa dengan melakukan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum di Sintang ini,” tambah ketua Komisi B DPRD Sintang ini. (hms)