-->

Bupati Kubu Raya Melantik Pejabat Eselon II, III dan IV

Editor: Redaksi
Sebarkan:
KUBU RAYA, suaraborneo.id – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan melantik dan mengukuhkan kembali semua pejabat eselon II, III, dan IV dalam jabatan struktural, Senin (6/1). Pelantikan dan pengukuhan di Aula Kantor Bupati Kubu Raya dilakukan sebagai implementasi dari Peraturan Daerah Kabupaten Kubu Raya Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Kubu Raya Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Namun pada pelantikan tersebut hanya dibacakan perwakilan nama pejabat yang mengalami mutasi dan promosi dalam jabatan struktural. Adapun daftar nama secara lengkap disampaikan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah pada Rabu (8/1). 

Dalam amanatnya Bupati Muda kembali mengingatkan bahwa pemerintah bekerja karena amanah rakyat. 

“Karena itu saya selalu mengingatkan, apapun yang dilakukan termasuk proses-proses dalam melakukan penyegaran berupa mutasi, promosi, dan segala hal yang berkaitan dengan upaya percepatan, tidak lain merupakan tanggung jawab kita semua,” tuturnya.

Ia mengatakan, rotasi merupakan upaya penempatan demi optimalisasi potensi diri ASN demi mengejar target bersama. Terlebih di tahun 2020 persiapan dan perencanaan telah dilakukan. Termasuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan APBD yang harus dijalankan efektif dan cepat. 

“Cepat dalam arti dapat dilaksanakan secara maksimal dan berorientasi pada dampak yang berlipat ganda hasilnya. Guna mempercepat pengurangan pengangguran, kemiskinan, dan menghilangkan pemiskinan serta kebodohan,” ujarnya.

Muda menyebut rotasi menjadi titik awal dari pelaksanaan tanggung jawab besar. Dirinya mengingatkan, Kabupaten Kubu Raya memiliki 167 ribu rumah tangga dan 123 desa. Karena itu, seluruh Aparatur Sipil Negara harus peka dengan pikiran dan perasaan rakyat. Termasuk mampu menyikapi dinamika yang ada dengan cara cerdas dan pikiran jernih.

“Untuk itu saya mengajak memperkuat langkah-langkah kita dengan kinerja yang terukur. Apalagi pemerintah daerah sudah berupaya menyiapkan segala instrumen agar mengarah pada tata kelola pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab,” terangnya. 

Muda menyatakan, rotasi adalah hal yang lumrah. Rotasi, menurutnya, dapat memperluas pengalaman dan pemahaman. Karena itu, dirinya menegaskan tidak ada unsur suka atau tidak suka dalam konteks rotasi jabatan. Semua dilakukan berdasarkan prestasi. 

“Selain itu memang semua ada waktunya. Ibaratkan hidup, kalau akan sampai ya sampai. Tinggal bagaimana energi kita untuk menggiring itu. Makanya mari perbaiki sistem keyakinan pada diri kita, untuk meyakinkan bahwa kita mengabdi untuk memberikan kebahagiaan bagi orang banyak,” pesannya. 

Muda mengingatkan, amanah jabatan adalah sebuah tanggung jawab. Alih-alih sekadar tugas. Karena itu, kepada para pejabat yang dilantik dirinya tidak mengucapkan selamat bertugas. Sebab menurutnya “bertugas” punya konotasi negatif. Yakni identik dengan sikap pasif dan tidak adanya inisiatif. 

“Saya tidak ucapkan selamat bertugas. Karena itu berat. Sekarang eranya sudah berbeda. Ini era digital di mana kita harus banyak inisiatif. Melihat segala sesuatu respons kita harus langsung, walapun tetap berkoordinasi agar langkah-langkahnya lebih terukur dan tepat,” terangnya. (rio)

Editor: Asmuni 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini