Para penari akan membawakan Tari Rentak Kapuas, sebuah tarian yang menggambarkan semangat masyarakat Kalimantan Barat dalam mengarungi kehidupan. Seperti Sungai Kapuas yang mengaliri seluruh jantung kehidupan, tarian ini menjadi simbol kebersamaan dalam mencapai kemakmuran dan kesejahteraan. Gerakan Tari Rentak Kapuas diadaptasi dari tradisi Melayu dan Dayak, yang telah dikembangkan sehingga tampil lebih menarik dan dinamis. Properti kipas digunakan sebagai simbol air dan sungai, serta menggambarkan Ikan Siluk atau Arwana, salah satu ikon Kalimantan Barat yang melambangkan kemegahan dan kesejahteraan.
Setelah menyaksikan penampilan seremonial para penari, Windy menyampaikan apresiasinya. "Tarian yang ditampilkan sangat bagus sekali," ujarnya.
Ia juga berpesan kepada para penari untuk menjaga nama baik Kalimantan Barat selama berada di Jakarta. "Bawa nama Kalimantan Barat, jangan membuat dan bersikap yang tidak baik di sana karena kalian di sana atas nama Kalimantan Barat, bukan atas nama pribadi atau sanggar, tetapi atas nama Kalimantan Barat," pintanya.
Windy juga mengingatkan bahwa para penari akan berada di Jakarta selama sembilan hari, waktu yang cukup panjang untuk tetap disiplin dan menjaga penampilan.
"Sembilan hari itu bukan waktu yang sebentar, karena itu saya meminta untuk tetap disiplin. Baju-baju yang kalian gunakan saat ini memang baju yang digunakan saat menari dan kami persiapkan semaksimal mungkin, sebagus mungkin. Kami ingin penampilan kita mendapat komentar positif dan dapat mengharumkan nama Kalimantan Barat," harapnya.
Lebih lanjut, Windy menambahkan bahwa Tari Rentak Kapuas ini khusus diciptakan untuk mewakili Kalimantan Barat dan dibina langsung oleh Disporapar Kalimantan Barat.
"Alhamdulillah kita sudah mempunyai tarian khusus yang mewakili Kalimantan Barat. Sekali lagi, selamat dan sukses, ini adalah awal dari semua. Bukan tidak mungkin setelah banyak yang melihat kalian di sana, ada salah satu dubes yang ingin mengundang kalian. Jadi, tampil sebaik mungkin, walaupun kesempurnaan hanya milik Allah, tapi kita wajib berusaha dan jangan cepat puas dengan pujian-pujian," timpalnya. (adpim)