Putu dan Loren, Petani Cabai Mandiri di Ngabang Mampu Menghasilkan Diatas 500 Kilogram per Hektar

Editor: Antonius
Sebarkan:

Petani mandiri di kebun cabai (foto Antonius)
LANDAK, suaraborneo.id  - Putu dan Loren, dua petani cabai mandiri di wilayah Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, telah berhasil mencapai hasil panen di atas 500 kilogram per hektar.

Pada Kamis 30 Mei 2024, beberapa awak media mengunjungi kebun pak Putu yang ada di wilayah Ngabang, sambil melihat kebun cabai dan ngobrol bersama mereka tentang perkebunan yang berhasil mereka kerjakan.

Keberhasilan mereka ini merupakan hasil dari upaya mereka untuk menjalankan kegiatan bercocok tanam dengan penuh cinta dan dedikasi.

Setiap hari, Putu dan Loren dengan tekun bercocok tanam di lahan seluas 1 hektar yang mereka miliki. Mereka menanam ribuan batang cabai serta jenis sayuran lainnya, seperti terong, kacang dan tomat. 

"Di setiap panen, mereka mampu menghasilkan lebih dari 500 kilogram cabai segar yang berkualitas tinggi," ujar Putu.

Menariknya, Putu memilih untuk bertani secara mandiri tanpa membentuk kelompok tani. Putu percaya bahwa dengan cara ini, dia bisa lebih fleksibel dan bisa mengatur waktu serta menentukan tingkat kualitas kerja yang diinginkan. 

Meskipun ia melakukan pekerjaan ini secara mandiri, ia tetap menggunakan tenaga petani lain, termasuk anak-anak dan istrinya, dengan membayar upah yang layak sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja mereka.

"Saya berkebun secara mandiri, saya tidak membentuk kelompok tani. Lebih baik mandiri, ada saatnya memakai tenaga petani lainnya dengan cara membayar upah. Setelah mereka bekerja, saya bayar upahnya," ungkap Putu. 

Hal ini dilakukan agar semua petani bisa merasakan kepuasan dan semangat dalam bekerja, serta mendorong mereka untuk menjadi mandiri dan mengembangkan pertanian yang lebih baik.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Loren, petani penggerak di Kabupaten Landak. 

Loren menjelaskan bahwa hasil panen dari kebun cabai yang ditanam oleh petani di wilayah tersebut dijual di pasar Flamboyan Pontianak. Di pasar tersebut, terdapat penampung hasil kebun petani. 

Selain  itu, hasil panen cabai tersebut juga dijual secara khusus di pasar Ngabang dengan jumlah yang dibatasi, sesuai dengan permintaan dari pembeli yang ada.

Loren menyampaikan bahwa peluang untuk petani menanam cabai masih sangat baik dan menguntungkan. Namun, ia juga menekankan pentingnya pemahaman petani tentang teknik bercocok tanam dan pemeliharaan tanaman sayuran. 

Diperlukan perawatan yang baik serta pemupukan yang tepat agar tanaman bisa tumbuh dan menghasilkan dengan baik. 

" Saya juga mengingatkan tentang pentingnya memahami bahwa biaya pupuk yang mahal adalah sebuah investasi yang akan berbuah hasil yang lebih baik di kemudian hari," ujar Loren.

Dengan hasil panen di atas 500 kilogram per hektar, Putu dan Loren menjadi teladan bagi para petani cabai di Ngabang. Mereka membuktikan bahwa dengan cinta dan dedikasi dalam bertani, serta pengetahuan yang cukup, para petani cabai mandiri bisa mencapai hasil yang mengesankan dan menciptakan keberlanjutan pertanian yang lebih baik untuk masa depan.(Anton)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini