Penurunan Angka Stunting di Kabupaten Sanggau

Editor: Redaksi
Sebarkan:

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Najori. (Foto : tika)
Sanggau, Kalbar||Suara Borneo - Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Najori mengatakan bahwa adanya penurunan Stunting dari tahun 2022-2023. Selain itu, beliau juga menyampaikan tentang target Stunting di tahun 2024 di Kabupaten Sanggau. Hal tersebut disampaikannya kepada Suaraborneo.id Rabu (22/5/2024).

Najori menerangkan, untuk angka Stunting di Kabupaten Sanggau di tahun 2023 berdasarkan SKI (Sistem Survei Kesehatan Indonesia) itu 22,01 persen, sementara Studi Status Gizi Indonesia (SSGI)  22,28 persen. Jadi memang ada penurunan dari angka Stunting dari tahun 2022-2023. Sementara untuk TW 1 triwulan pertama ini SKI belum berjalan dan akan dilaksanakan di bulan September atau Oktober mendatang.

“Jadi sekarang kita masih menggunakan data dari Aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) untuk Stunting triwulan pertama Januari sampai April. Target Stunting di tahun 2024 di Kabupaten Sanggau ini secara nasional sebenarnya 18 persen, dan di tahun 2024 ini baru 14 persen. Nah ini memang saya rasa tidak cukup berat sekali untuk kita rasakan di tahun 2024," ujarnya.

Najori mengatakan, untuk teknis pencapaian angka Stunting, di kabupaten Sanggau mempunyai tim yaitu Tim Penanggulanan Penegak Stunting (TPPS) ditingkat kabupaten.

Di dalam penanggulangan Stunting ,setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mempunyai peran penting. Kalau di dinas kesehatan lanjut dia, untuk penanggulangan Stunting ada 14 indikator antara lain, pemeriksaan ibu hamil, penimbangan balita, pemberian vitamin, dan termasuk tumbuh kembang balita.

"Selain dari program-program kesehatan, kita mempunyai program PMT (Pemberian Makanan Tambahan) berbahan pangan lokal. PMT lokal ini juga dikhususkan bagi bayi balita yang berumur 0-3 bulan, dan ibu hamil, yang beresiko tentang adanya Stunting. Harapan kita adalah supaya nanti pada saat melahirkan tidak terjadi hal-hal buruk yang bisa menyebabkan Stunting,” ujarnya

"Nah harapan kita, program PMT lokal ini dalam rangka upaya untuk penurunan angka Stunting di Kabupaten Sanggau,” tambahnya.

Selain itu, program tentang ibu hamil tetap berjalan dan program yang lainnya juga. Kuncinya hanya satu, bayi balita diwajibkan timbang dan dipantau pertumbuhannya pada saat posyandu, dicatat atau dilaporkan jika menemukan hal yang tidak baik pada bayi balita tersebut," pungkasnya. (tika)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini