Sekadau Kalbar, Suaraborneo.id - Bupati Sekadau, Aron membuka kegiatan sosialisasi program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sekadau, bertempat di Aula PKK Sekadau. Sabtu (9/4/2022). Kegiatan sosialisasi program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sekadau
Dalam kesempatan tersebut Bupati Sekadau, Aron mengatakan, stunting masih menjadi permasalahan gizi di Indonesia, yang dapat berdampak buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak baik jangka pendek maupun jangka panjang, dampak risiko terburuk adalah meningkatnya angka kematian pada anak, tingginya angka kesakitan serta menurunnya fungsi kognitit atau kecerdasan anak.
"Saat ini satu dari tiga anak di Indonesia mengalami stunting dan tentu ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk dapat keluar dari kondisi ini, agar kita dapat menyonsong generasi emas dan bonus demografi yang akan datang yaitu Generasi yang sehat, kuat, cerdas dan produktif," ujarnya
Aron juga mengatakan, di Kabupaten Sekadau sendiri, sesuai data E-PPGBM prevalensi stunting tahun 2021 sebesar 26, 44 persen dan tidak jauh berbeda dengan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 sebesar 26,5 persen dan tentu ini masih sangat tinggi dari capaian target Nasional pada tahun 2024 sebesar 14 persen.
"Saya berharap pencapaian target prevalensi stunting di Kabupaten Sekadau pada tahun 2022 ini sebesar 22,74 persen, dan pada tahun 2023 sebesar 19,05 persen serta pada tahun 2024 sebesar 15,33 persen dapat dicapai," harapnya
"Dalam melaksanakan upaya percepatan penurunan stunting diberbagai tingkatan wilayah, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, dibutuhkan kerjasama lintas sektoral dan program dengan kata lain perlu konvergensi lintas program dan sektor yang juga menggandeng pemangku kepentingan, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat serta pembentukan Tim Percepatan Penurunan stunting (TPPS) juga harus segera dilaksanakan mulai dari tingkat Kabupaten, kecamatan dan seluruh Desa," pungkasnya. (Novi).