Sekadau Kalbar, Suaraborneo.id - Angka stunting di Kabupaten Sekadau setiap tahunnya mengalami penurunan sebanyak 4 persen hanya saja tidak signifikan dan masih masuk pada zona kuning. Hal ini dikatakan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB) Kabupaten Sekadau, Henry Alpius saat diwawancarai Suaraborneo.id. Kamis (31/3/2022) kemarin.Plt. Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB) Kabupaten Sekadau, Henry Alpius. Foto : Novi
Henry Alpius mengatakan, angka stunting di Kabupaten Sekadau setiap tahunnya mengalami penurunan sebanyak 4 persen hanya saja tidak signifikan dan untuk kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Sekadau masih masuk pada zona kuning
"Kedepannya strategi kita memang harus sesuai target pemerintah yang dimana pada tahun 2024 kita akan menurunkan angka stunting hingga pada angka 14 persen," ujarnya
"Selama 2 tahun ini kita punya kesempatan untuk menurunkan angka stunting dari 26 persen ke 14 persen dan ini merupakan tugas berat yang harus kita tekankan serta merupakan komitmen pemerintah," tambahnya
Henry Alpius juga mengatakan, stunting disebabkan oleh beberapa faktor yang dimana dibagi menjadi 2 yaitu akibat dari faktor spesifik dan faktor sensitif.
"Faktor spesifik terkait dengan kekurangan gizi mikro, kurang darah dan penyakit cacingan sedangkan faktor sensitif ini adalah hal yang tidak berhubungan langsung tapi terkait kontribusi kesehatan seperti kebersihan lingkungan dan penyediaan akses sanitasi air minum," jelasnya
"Oleh sebab itu kami menghimbau kepada masyarakat terutama kepada desa-desa untuk dapat berkontribusi terkait dengan sektor yang bisa dibantu terutama di kesehatan lingkungan dan kami juga mengikut sertakan melibat beberapa elemen seperti PKK, GOW, LSM dan lembaga-lembaga yang mau terlibat terkait hal ini dan akan kita gandeng semua," pungkasnya. (Novi).
Angka Stunting di Sekadau Turun 4 Persen