Ribuan buruh akan menggelar aksi di berbagai wilayah di Tanah Air untuk mendesak Israel menghentikan agresi militer terhadap Palestina.
Aksi itu akan digelar antara lain di Jakarta, Aceh, Sumatera Utara dan Kalimantan Selatan.
Said Iqbal menambahkan aksi akan dilakukan dengan memperhatikan protokol
kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Antara lain dengan
menjaga jarak, memakai masker, dan mengantongi hasil tes antigen. Kata
dia, KSPI juga telah berkoordinasi dengan kepolisian dan Satgas COVID-19
sebelum menggelar aksi pada Selasa (18/5).
"Kami selalu berusaha mengikuti prosedur, pemberitahuan aksi sesuai UU
Nomor 9 Tahun 1998 (UU tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka
Umum) dan juga prosedur protokol kesehatan. May Day lalu kami bayar antigen sendiri," jelas Said Iqbal saat ditanya VOA.
Sementara itu, Konfederasi Serikat Buruh Internasional (ITUC) dalam
laporannya mengungkapkan eksploitasi pekerja Palestina yang bekerja di
Israel dan pemukiman ilegal di tanah Palestina. Eksploitasi tersebut
berupa upah rendah, kesehatan dan keselamatan kerja yang buruk, serta
kesenjangan dalam perlindungan sosial.
ITUC mencatat ada lebih dari 130 ribu orang yang mencari nafkah di
wilayah tersebut. Penyebabnya pengangguran yang tinggi di Tepi Barat dan
Gaza, membuat warga Palestina tidak memiliki banyak pilihan kerja
selain bekerja di Israel dan pemukiman.
“Di atas ketidakadilan pendudukan, pekerja Palestina di Israel dan
pemukiman ilegal juga menghadapi ketidakadilan di tempat kerja. Israel
harus memenuhi kewajibannya berdasarkan hukum internasional," kata
Sekretaris Jenderal ITUC Sharan Burrow seperti dikutip dari
ituc-csi.org.
Sharan Burrow menambahkan ekonomi Palestina dapat berkembang jika
Palestina menjadi negara merdeka yang berdampingan dengan Israel
sebagaimana resolusi Dewan Keamanan PBB.
Mengutip Reuters, Israel menghantam Gaza dengan serangan udara
dan militan Palestina melancarkan serangan roket ke Israel pada hari
Sabtu (15/5). Pejabat medis Palestina mengatakan setidaknya 136 orang,
termasuk 34 anak-anak dan 21 perempuan, telah tewas di Gaza sejak
pertempuran pecah pada hari Senin lalu.
Israel telah melaporkan delapan orang tewas, termasuk seorang tentara di
perbatasan Gaza dan enam warga sipil, dua di antaranya anak-anak. Di
Tepi Barat, Palestina melaporkan 11 tewas setelah para demonstran dan
pasukan Israel bentrok. [sm/ah]
Penulis : VOA